MINYAK GORENG HEMAT ENERGI
Untuk menyiasati fluktuatif harga minyak goreng yang tidak menentu, masyarakat bisa membuat minyak goreng sendiri dengan cara pengasaman
menggunakan ragi atau asam cuka. Hasilnya bisa menghemat hingga 40%.
Penyebabnya adalah karena komponen harga bahan bakar /energi yang
digunakan untuk mengolah minyak goreng mencapai 40% dari biaya pembuatan
secara keseluruhan. Bagi masyarakat diperkotaan kenaikan harga minyak
goreng ini tidak begitu berpengaruh terhadap komponen biaya hidup.
Namun bagi sebagian besar masyarakat yang tinggal dipedesaan kenaikan
harga minyak goreng terasa memberatkan. Untuk itu bagi masyarakat yang
potensi sumber bahan baku kelapa didaerahnya cukup tinggi, bisa
membuatan minyak goreng yang hemat energi dengan cara pengasaman baik
menggunakan gist, maupun cuka makan 25 %. Proses
dua cara Proses pembuatan minyak goreng dengan cara pengasaman bisa
dengan dua cara. Pertama, pengasaman menggunakan ragi roti ( gist).
Diperlukan ragi 10 gram (setengah sendok teh ) untuk setiap 10 kg kelapa
parut. Cara ini lebih efektif, hanya butuh waktu 20 menit, dibanding
dengan cara pemasakan tradisional yang menghabiskan waktu hingga 5
jam. Kedua, pengasaman menggunakan cuka makan. Cuka yang digunakan food
grade dengan kadar 25%. Proses pembuatannya sama dengan proses
menggunakan gist, yang berbeda ukuran penggunaan cuka asam. Untuk 1
liter (1000 cc) santan butuh 10 ml asam cuka (25%). Waktu pemasakannya
ditunggu sampai minyak terpisah dari ampasnya (galendo), kemudian
disaring, hasilnya persis sama dengan kejernihan dan bau khas yang sama
dengan aroma vanili sehingga hasil pengolahan minyak goreng dengan cara
pengasaman ini, dikategorikan minyak goreng berkualitas tinggi. Meski
proses pembuatan minyak kelapa dengan cara pengasaman, namun hasil
minyak gorengnya tidak terasa asam. Dan warnanya bening kekuningan
dengan bau yang spesifik aroma vanili. Selain itu penghematan yang
didapat dengan cara pembuatan minyak secara pengasaman ini, dapat
memberika efisiensi atau selisih harga hingga 40% lebih murah dibanding
harga minyak goreng produksi pabrik.
Melihat proses pembuatannya tidak terlalu sulit, dan hasilnya lebih
murah maka pembuatan minyak goreng ini perlu disosialisasikan secara
luas kepada masyarakat khususnya di pedesaan yang dekat dengan sumber
bahan baku kelapa.Proses ini disamping memberi manfaat ekonomi dan
penghematan pengeluaran dari selisih harga, ,juga dapat mendorong
pertumbuhan wirausaha baru melalui pemberdayaan masyarakat yang dekat
dengan bahan baku kelapa.Untuk jangka panjang pengolahan minyak kelapa
ini dapat dijadikan sebagai sumber kehidupan masyarakat pedesaan yang
tentunya bermanfaat sebagai penggerak ekonomi daerah. Lusiana Mohi.
Proses Pembuatan Minyak Goreng Hemat Energi
1. Parut kelapa sesuai jumlah yang diinginkan
2. Parutan kelapa diseduh dengan air pada suhu 70°C, lalu diperas menjadi santan .
3.
Diamkan santan selama 3-5 jam sampai terpisah antara santan dan air,
dan membentuk santan kanil. Kemudian pisahkan air dengan cara
menggunakan slang airnya disedot keluar .
4. Ragi roti dilarutkan dalam air secukupnya sampai rata, antara 10 gram untuk setiap 10 kg kelapa parut (bukan santan).
5. Tuangkan larutan ragi kedalam santan kanil sambil diaduk sampai merata
6.Diamkan campuran ini selama semalam sampai santan kanil menggumpal seperti adonan terigu
7. Air yang turun setelah pengasaman disedot menggunakan slang sehingga terpisah gumpalan santan dengan air
8. Masak campuran selama 20-30 menit sampai menghasilkan minyak goreng yang berwarna kekuningan
9. Lakukan penyaringan agar terpisah antara minyak kelapa dengan ampas (galendo)
10. Selesai.
Proses Pembuatan Minyak Goreng Hemat Energi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar