Jumat, 08 Juni 2012

MINYAK GORENG HEMAT ENERGI

MINYAK GORENG HEMAT ENERGI

Untuk menyiasati fluktuatif harga minyak goreng yang tidak menentu, masyarakat bisa membuat minyak goreng sendiri dengan cara pengasaman menggunakan ragi atau asam cuka. Hasilnya bisa menghemat hingga 40%. Penyebabnya adalah karena komponen harga bahan bakar /energi yang digunakan untuk mengolah minyak goreng mencapai 40% dari biaya pembuatan secara keseluruhan. Bagi masyarakat diperkotaan kenaikan harga minyak goreng ini tidak begitu berpengaruh terhadap komponen biaya hidup. Namun  bagi sebagian besar  masyarakat yang tinggal dipedesaan kenaikan harga minyak goreng  terasa  memberatkan. Untuk itu bagi masyarakat yang potensi sumber bahan baku kelapa didaerahnya cukup tinggi, bisa membuatan minyak goreng yang hemat energi dengan  cara pengasaman baik menggunakan gist, maupun cuka makan  25 %. Proses dua cara Proses pembuatan minyak goreng dengan cara pengasaman bisa dengan dua cara.  Pertama,  pengasaman menggunakan ragi roti ( gist).  Diperlukan ragi 10 gram (setengah sendok teh ) untuk setiap 10 kg kelapa parut. Cara ini lebih  efektif,  hanya butuh waktu 20 menit, dibanding dengan cara  pemasakan tradisional  yang menghabiskan waktu hingga 5 jam. Kedua, pengasaman  menggunakan cuka makan. Cuka yang digunakan food grade dengan kadar 25%. Proses pembuatannya sama dengan proses menggunakan gist,  yang berbeda ukuran penggunaan cuka asam. Untuk   1 liter (1000 cc) santan  butuh 10 ml asam cuka  (25%). Waktu pemasakannya ditunggu sampai minyak terpisah dari ampasnya (galendo),  kemudian disaring, hasilnya persis sama dengan kejernihan dan bau khas yang sama dengan aroma vanili sehingga hasil pengolahan minyak goreng dengan cara pengasaman ini, dikategorikan minyak goreng berkualitas  tinggi. Meski proses pembuatan minyak kelapa dengan cara pengasaman, namun hasil minyak gorengnya tidak terasa asam. Dan warnanya bening kekuningan dengan bau yang spesifik aroma vanili. Selain itu penghematan yang didapat dengan cara pembuatan minyak secara pengasaman ini, dapat memberika efisiensi atau selisih harga hingga 40%  lebih murah dibanding harga minyak goreng produksi pabrik. Melihat proses pembuatannya tidak terlalu sulit, dan hasilnya  lebih murah maka pembuatan  minyak goreng ini perlu disosialisasikan secara luas kepada  masyarakat  khususnya di pedesaan yang  dekat dengan sumber bahan baku kelapa.Proses ini disamping  memberi manfaat ekonomi dan penghematan pengeluaran dari selisih harga, ,juga dapat mendorong pertumbuhan wirausaha baru melalui pemberdayaan  masyarakat yang  dekat dengan bahan baku kelapa.Untuk jangka panjang pengolahan minyak kelapa ini dapat dijadikan sebagai sumber kehidupan masyarakat pedesaan yang tentunya  bermanfaat sebagai penggerak ekonomi daerah. Lusiana Mohi.


Proses Pembuatan Minyak Goreng Hemat Energi
1. Parut kelapa sesuai jumlah yang diinginkan
2. Parutan kelapa diseduh dengan air pada suhu 70°C, lalu diperas menjadi santan .
3. Diamkan santan selama 3-5 jam sampai terpisah antara santan dan air, dan membentuk santan kanil. Kemudian pisahkan air  dengan cara  menggunakan slang airnya disedot keluar .
4. Ragi roti dilarutkan dalam air secukupnya sampai rata, antara 10 gram untuk setiap  10 kg kelapa parut (bukan santan).  
5. Tuangkan larutan ragi kedalam santan kanil sambil diaduk sampai merata
6.Diamkan campuran ini selama semalam sampai santan kanil menggumpal seperti adonan terigu
7. Air yang turun setelah pengasaman disedot menggunakan slang sehingga terpisah gumpalan santan  dengan air
8. Masak  campuran selama 20-30 menit sampai menghasilkan minyak goreng yang berwarna kekuningan
9. Lakukan penyaringan  agar terpisah antara  minyak  kelapa dengan  ampas (galendo)
10. Selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar